Mengungkap Dimensi Seni Dan Sastra Dalam Video Game – Sebagai objek hiburan, permainan video biasa lebih dikenal sebagai video games di ranah internasional tidak lepas dari nilai-nilai yang dikandungnya. Perkembangannya selama dua abad terakhir ini berbuah dalam bentuk terciptanya media seni dan sastra yang baru.
Meski banyak yang belum mengetahui dan/atau mengakui, inovasi ini telah menjadikan permainan video sebagai sesuatu yang dapat ditilik seperti sebuah karya. Atas dasar ini, permainan video sebenarnya patut mendapatkan apresiasi layaknya karya seni maupun sastra pada umumnya.
Video Game Sebagai Kesenian Perpaduan Visual Dan Sastra
Permainan video, gim video, atau permainan komputer adalah permainan elektronik yang melibatkan interaksi antarmuka pengguna atau perangkat masukan. Pada awalnya, permainan video memiliki rancangan yang sederhana. Game yang ada memiliki sedikit struktur, dan kebanyakan tidak menampilkan nilai seni maupun sastra yang signifikan. Seiring berjalannya waktu, video game berkembang dengan setiap game baru yang dibuat.
Para perusahan pengembang permainan video mulai melirik video game dan potensinya untuk menjadi media seni dan sastra. Dewasa ini, permainan video dalam pembuatannya tak luput dari ikatan nilai-nilai seni dan sastra; dengan cerita yang dalam, tampilan visual yang indah, dan iringan lagu yang mengesankan.
Untuk bisa mendiseksi permainan video dan mengindentifikasi nilai-nilai seni dan sastranya, pertama harus diketahui hakikat-hakikat yang terkandung dalam permainan video. Hakikat-Hakikat tersebut meliputi platform, mode, dan genre. Platform adalah perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan permainan video. Platform berupa perangkat-perangkat seperti PC, console, dan smartphone. Beberapa game dapat dimainkan di berbagai platform.
Mode mengacu pada desain permainan video terhadap pemainnya. Mode permainan dibagi menjadi dua: pemain tunggal, dan multipemain. Pemain tunggal berarti game tersebut hanya bisa dimainkan oleh satu pemain. Multipemain berarti game tersebut dapat/harus dimainkan oleh beberapa pemain sekaligus. Mode sebuah permainan biasanya bergantung pada genre permainan itu juga.
Pengalaman bermain yang ditawarkan oleh sebuah permainan video akan bergantung pada genre game itu sendiri. Hal ini dikarenakan genre dalam permainan video berkaitan langsung dengan elemen gameplay dan berpengaruh terhadap elemen naratif sebuah permainan video. Genre permainan video di antaranya action game, roleplaying game, roguelikes, puzzle, party games, dan masih banyak lagi.
Teks ini akan dengan spesifik berfokus pada genre roleplaying game, atau biasa disingkat menjadi RPG.
Setelah hakikat, permainan video juga memiliki elemen-elemen yang vital bagi eksistensinya. Berikut akan dikaji elemen-elemen permainan video beserta polanya dalam permainan video bergenre RPG.
3 Jenis Elemen Dalam Permainan Video Yang Berhubungan Dengan Interaksi
Terdapat tiga elemen menonjol pada hampir setiap permainan video: elemen gameplay, elemen naratif, dan elemen pembangun.
Elemen Gameplay atau jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia disebut dengan alur permainan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan interaksi pemain terhadap permainan tersebut. Jika dianalogikan dengan permainan catur, pola pergerakan pion, giliran, dan objektif yang harus dipenuhi untuk menang merupakan aspek-aspek gameplay permainan catur.
Alur permainan vital keberadaanya bagi sebuah permainan setiap game harus memiliki semacam mekanika gameplay. Jika sebuah permainan tidak memiliki gameplay, maka media tersebut tidak bisa disebut sebagai permainan.
Pada permainan video yang sentris berfokus pada cerita dan moral yang hendak disampaikan, elemen gameplay biasanya akan terintegrasi ke dalam narasinya. Interaksi pemain dengan permainan dapat dijelaskan dengan logika yang berlaku di dalam cerita permainan tersebut. Umumnya, pola ini ditemukan dalam RPG.
Elemen naratif, serupa dengan elemen naratif dalam media lainnya, mencakup plot, tema, sudut pandang, latar, karakter dan penokohan, serta amanat. Plot adalah cerita yang membawa pemain melewati game tersebut. Struktur cerita yang terdiri dari pendahuluan, konflik, klimaks, dan resolusi biasanya dibagi menjadi banyak level permainan. Karena hal ini, jenis, panjang, dan pacing cerita yang hendak digunakan untuk sebuah permainan video bergantung pada genre permainan video tersebut.
Pendahuluan biasanya mencakup level tutorial dan prolog game. Permainan dimulai dengan level tutorial yang relevan kondisinya dengan posisi kita dalam cerita pada saat itu. Umumnya, narasi dapat digunakan untuk menjelaskan keberadaan level tutorial tersebut. Setelah tutorial, biasanya terdapat level prolog.
Konflik Dalam Video Game Struktur Naratif, Sidequest, Dan Peningkatan Kesulitan
Biasanya, di level prolog, akan ada rintangan dan/atau musuh yang menguji kemampuan dan pemahaman pemain atas berbagai mekanika permainan tersebut. Jika ditinjau dari lensa naratif, rintangan dan musuh yang ada di level ini umumnya menjadi daya penggerak; pendorong cerita memasuki konflik.
Setelah pendahuluan, pemain akan memasuki babak konflik. Transisi biasanya ditandai oleh kejadian yang membuat pemain tak bisa kembali ke keadaan sebelumnya jika ditinjau dari sudut pandang naratif. Bagian konflik dalam permainan video adalah bagian yang paling panjang layaknya dalam novel.
Karena porsinya yang besar, konflik biasanya dibagi menjadi segmen-segmen yang saling berhubungan sebab-akibat dan klimaktik strukturnya. Di bagian ini juga biasanya tersedia sideplot yang dapat dikerjakan di balik kedok sidequest. Perlu diketahui bahwa tingkat kesulitan level ikut naik bersama dengan konflik.